Assalamualaikum, WELCOME, Wilujeung Sumping

SELAMAT DATANG DI BLOG PUNYANYA HANIEF

Total Pageviews

Blog Archive

Subscribe

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Followers

YM-an yuks!!! Chat with me..

Indonesian Anti Virus

smadav antivirus indonesia

Film Gratis

TheHack3r.com

5.16.2009

Kenapa Yahudi Pintar ????


Perang panjang dengan Yahudi entah berlanjut sampai berapa generasi. Baik
Israel maupun Palestina sadar dengan hal itu. Bagaimana dengan Indonesia?
Artikel DR Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis
dari pengamatan langsung. Setelah berada tiga tahun di Israel karena
menjalani housemanship di beberapa rumah sakit disana. Dirinya melihat ada
beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu,
"Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung
hari untuk pulang ke California, terlintas dibenaknya, apa sebabnya Yahudi
begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini
suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk PhD-nya. Sekadar untuk Anda
ketahui, tesis ini memakan waktu hampir 8 tahun. Karena harus mengumpulkan
data-data y ang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah
mengetahui sang ibu mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain
piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal
bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku
matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan
Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?" Dia menjawab, "Iya, ini
untuk anak saya yang masih didalam kandungan, saya sedang melatih otaknya,
semoga ia menjadi jenius." Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikuti
terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan
latihan matematika sampai genap melahirkan. Hal lain yang Stephen perhatikan
adalah cara makan. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang
badam dan korma bersama susu.

Tengah hari makanan utamany a roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang
dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak
dan kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik yang dapat merusak
perkembangan dan pertumbuhan otak anak di dalam kandungan. Ini adalah adat
orang-orang Yahudi ketika mengandung. Menjadi semacam kewajiban untuk
ibu-ibu yang sedang mengandung mengkonsumsi pil minyak ikan.

"Ketika saya diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi,
perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya
perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet)."

Biasanya kalau sudah ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada
bersama di satu meja. Menurut mereka, campuran daging dan ikan tak bagus
dimakan bersama. Salad dan kacang adalah suatu kemestian, terutama badam.

Uniknya, mereka akan memakan buah-buahan dahulu sebelum memakan hidangan
utama. Jangan te rperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan
dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan
karbohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah-buahan, ini akan
menyebabkan kita merasa mengantuk, lemah dan payah untuk memahami pelajaran
di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan di rumah Yahudi,
jangan sekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar
dari rumah mereka, menyuruh Anda merokok di luar rumah.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat
merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya,
keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu
penemuan yang dahsyat ditemukan oleh saintis yang mendalami bidang gen dan D
NA.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka
sangat memperhatikan makanan. Makanan awal adalah buah-buahan bersama kacang
badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata-rata mereka
memahami tiga bahasa yaitu Hebrew, Arab, dan Inggris. Sejak kecil mereka
telah dilatih main piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut
mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu
bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran
banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak-anak Yahudi akan diajar matematika
berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan
Stephen, perbandingan anak-anak di Calfornia, dalam tingkat IQ-nya bisa
dikatakan 6 tahun kebelakang!

"Segala pelajaran ak an dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi. Selain dari
pelajaran tadi, olahraga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang
diutamakan ialah memanah, menembak, dan berlari. Menurut teman saya ini
memanah dan menembak dapat melatih otak memfokus sesuatu perkara disamping
mempermudah persiapan membela negara."
"Selanjutnya perhatian saya menuju ke sekolah tinggi (menengah) disini
murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk
menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan
memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti itu
berupa senjata, medis, dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang yang lebih
tinggi."

"Satu lagi yang diberi keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh
terperanjat melihat mereka begitu agresif dan serius belajar ekonomi. Di
akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka
harus mempraktekkannya. Dan Anda hanya akan lulus jika tim Anda (10 p elajar
setiap tim) dapat keuntungan sebanyak US$ 1 juta! Anda terperanjat? Itulah
kenyataannya. "

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang
cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan
semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di
Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina? Terjawab sudah
mengapa agresi Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan
diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas
akibat Holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang. Hampir setengah
darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak
bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, seusai Ramadhan 1429 Hijriah,
Ismail Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 350 0 anak-anak Palestina
yang sudah hafidz al-Qur'an.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz al-Qur'an ini menjadi sumber ketakutan
Zionis Yahudi. "Jika dalam seusia muda itu mereka sudah menguasai al-Qur'an,
bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran
yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika anak Palestina menjadi para penghapal al-Qur'an. Kondisi
Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus
intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada yang main playstation atau
game. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghapal yang
masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah
penghapal al-Qur'an itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi
lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi
Indonesia. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat, Singapura.

Contoh yang penulis ambil sederhana saja, rokok. Benarkah merokok dapat
melahirkan generasi "goblok"? Kata goblok diambil bukan dari penulis, tapi
kata itu dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti
yang menyokong teori ini. "Lihat saja Indonesia," katanya seperti dalam
tulisan itu.

"Jika Anda ke Jakarta, dimana saja Anda berada; dari restoran, teater, kebun
bunga hingga ke museum, hidung Anda akan segera mencium asap rokok! Dan
harga rokok? Cuma 70 sen dolar! Hasilnya! Dengan penduduk berjumlah jutaan
orang, ada berapa banyakkah universitas? Hasil apakah yang dapat
dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain
dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai
bahasa Inggris? Di tangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan
matematika sedunia? Adakah ini bukan akibat merokok? Anda pikirlah sendiri?"


Oleh: Eman Mulyatman
Sabili Edisi No. 16 Th XVI 26 Februari 2009/1 Rabiul Awal 1430H

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Photobucket

Indonesian Recommended PTC!!!

DbClix
 

Copyright 2009 All Rights Reserved Magazine 4 column themes by One 4 All